BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Kurikilum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar serta perberdayaan
sumber daya pendidikan. Batasan tersebut menyiratkan bahwa dikembangan dengan
tujuan agarpeserta didik (siswa) memperoleh kompetensi dan kecerdasan yang
mampu dalam membangun identitas budaya dan bagsanya. Dalam arti melalui
penerapan sekolah diharapkan memiliki kompetensi atau kemampuan akademik yang
bak, keterampilan untuk menunjang tinggi hidup yang memadai pengembangan moral
yang terpuji, pembentukan karakter yang kuat, kebiasaan hidup yang sehat,
semangat kerja sama yang kompak dan apresiasi estetika yang tinggi terhadap
dunia sekitar.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yaitu:
1. Apa
pengertian dari kurikulum KBK 2004 ?
2. Apa
landasan dari pengembangan kurikulum tersebut ?
3. Apa
keunggulan/kelebihan dari kelemahan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK
2004) ?
C.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
4. Untuk
mengetahui Apa landasan dari pengembangan kurikulum tersebut.
5. Untuk
mengetahui Apa keunggulan/kelebihan dari kelemahan dari kurikulum berbasis
kompetensi (KBK 2004).
6.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
Perkembangan dan perubahan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara tidak terlepas dari
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
seni dan budaya (depdiknas, 2003). Perubahan secara terus menerus ini menuntut
perlunya perbaikan system pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum
untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan dengan
perubahan zaman.
Salah satu bentuk inovasi yang
dikembangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah
melakukan inovasi dibidang kurikulum.
Kurikulum yang dikembangkan dikenal dengan nama kurikulum berbasis kompetensi
(KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan
kemampuan-kemampuan untuk melakukan kompetensi tugas-tugas tertentu sesuai
dengan standar yang diterapkan.
Kurikulum berbasis kompetensi KBK 2004
Adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan
sejak 2004 walau sudah ada sekolah yang menggunakan kurikulum ini sejak sebelum
diterapkan. Secara materi kurikulum ini berbeda dari kurikulum 1994
perbedaannya hanya pada cara para murid belajar dikelas. Dalamkurikulum
terdahulu para murid dikondisikan dengan system caturwulan. Sedangkan dalam
kurikulum 2004 ini para siswa dikondisikan dalam system semester dahulu pun,
para murid hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka yakni menerima materi
dari guru saja. Dalam kurikulum 2004
ini para murid dituntut aktif
mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTEK tanpa meninggalkan kerja sama
dan solidaritas meski sesungguhnya antar siswa saling berkompensi. Jadi disini
guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang
ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam kegiatan dikelas , para siswa bukan
objek, namun subjek.dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.
Kurikulum berbasis kompetensi
merupakan suatu desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat
kompetensi tertentu. Mengacu pada pengertian tersebut dan juga untuk merespons
terhadap keberadaan PP NO.25/2000, maka salah satu kegiatan yang perlu
dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini depdiknas adalah menyusun standar nasional
untuk seluruh mata pelajaran yang mencakup komponen-komponen:
1. Standar
kompetensi
2. Kompotensi
dasar
3. Materi
pokok
4. Indikator
pencapaian
Dari
keempat komponen tersebut maka format kurikulum 2004 yang memuat standar
kompetensi nasional mata pelajaran adalah seperti tampak pada standar
kompentensi diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan ,sikap, dan
tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu matapelajaran.
Ranah
kompentensi yang terdapat dalam KBK antara lain:
1. Kompetensi
akademik (academic competency)
2. Kompetensi
kehidupan (life competency)
3. Kompetensi
karakter nasional (national character competency)
Untuk mencapai kompetensi tersebut
maka pembelajaran ditekankan pada bagaimana siswa belajar tentang belajar
(learning how to learn). KKBK itu sendiri cakupannya ialah standar kompetensi
standar isi (content standard) dan standar penampilan (performance standard).
Kompetensi dasarmerupakan jabaran
dari standar kompetensi, adalah pengetahuan, sikap minimal yang harus dikuasi
dan dapat diperagakan oleh siswa masing-masing standar kompetensi. Materi pokok
atau materi pembelajaran yaitu pokok suatu bahan kajan yang dapat berupa bidang
ajar, isi proses, keterampilan serta konteks keilmuan suatu mata pelajaran.
Sedangkan indikator pencapaian dimaksudkan adalah kemampuan-kemampuan yang
lebih spesifik yang dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilaiketuntasan
belajar.
2.
Landasan
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
Landasan
pengembangan KBK antara lain:
a. Landasan
yuridis
Beberapa
hal yang merupakan landasan yuridis munculnya KBK yaitu :
·
UUD 1945 dan
perubahannya
·
Tap MPR No. IV/MPR/1999
tentang GBHN
·
Undang-undang no 20
tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
·
Undang-undang no 22
tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan peraturan pemerintah no25 tahun 2000
tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b. Landasan
empiris
Beberapa
hal yang menjadi landasan empiris lahirnya KBK, yaitu :
·
Adanya berbagai
ketimpangan dalam kehidupan seperti, moral, ahlak, jati dri bangsa, social dan
politik, serta ekonomi.
·
Semakin terbatasnya
sumber daya dan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang layak
pada tingkat local nasional dan persaingan pada tingkat global.
·
Perkembangan IPTEK dan
dampaknya terhadap kehidupan.
·
Secara umum hasil
pendidikan kita belum memuaskan. Hal ini tercermin pada laporan beberapa
lembaga internasional berkenaan dengan taingkat daya saing SDM kita dengan
Negara-negara lain.
c. Landasan
teoritis
Pengembangan
KBK dilandasi oleh pertimbangan teoritis sebagai berikut: munculnya
konstrutivisme yang menganggap bahwa
siswa belajar melalui proses membangun ilmu pengetahuannya sendiri sehingga
guru berperan sebagai fasilitator yang memungkinkan siswa dapat mnemukan sendiri pengetahuan,
keterampilan, atau sikap sebagai target pencapaian belajar.
3.
kelebihan/
keunggulan serta kelemahan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK 2004)
1. Kelebihan/keunggulan:
·
Kompetensi peserta
didik pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan
konten mata pelajaran itu sendiri.
·
KBK bersifat alamiah
(kontekstual) karena berangkat berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik
untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing.
Dalam hal ini peserta didik merupakan sunjek belajar dan proses belajar
berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan
standar kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of
knowlwledge).
·
Kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan,
kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari serta aspek-aspek
kepribadian dapata dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi
tertentu.
·
Mengembangkan pelejaran
yang berpusat pada siswa/peserta didik (student oriented). Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik
ketiaka belajar dengan memanfaatkan indra secara seoptimal mungkin dan membuat
seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses bealajar. Dengan demikian
peserta dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan
mendengar, belajar dengan mengamat dan menggabarkan serta belajar dengan
memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh
melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi,
menyimpulkan dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut djabarkan melalui
kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
·
Guru diberikan
kewenangan untuk menyusun silabus yang sesuai dengan situasi dan kondisi
disekolah/daerah masing-masing sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
·
Bentuk pelaporan hasil
belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajarn memudahkan
evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
·
Penilaian yang
menekankan pada proses memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasikemampuan
secara optimal dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten.
·
Ada bidang-bidang studi
atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan
pendekatan kompetensi terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
2. Kelemahan:
·
Dalam kurikulum dan
hasil belajar, indikator sudah disusun, padahal indikator sebiaknya disusun
oleh guru, karena guru yang paling tentang kondisi peserta didik dan
lingkungan.
·
Konsep KBK Sering
mengalam perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan kompetensi dasar
sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
·
Paradigm guru dalam
pembelajaran KBK masih seperti kurukulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada
teater oriented.
·
Memandang kompetensi
sebagai entitas yang bersifat tunggal padahal kompetensi merupakan complex.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Kuriklum
berbasis kompetensi KBK 2004 Adalah
kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak 2004
walau sudah ada sekolah yang menggunakan kurikulum ini sejak sebelum
diterapkan. Secara materi kurikulum ini berbeda dari kurikulum 1994 perbedaannya
hanya pada cara para murid belajar dikelas. Dalamkurikulum terdahulu para murid
dikondisikan dengan system caturwulan. Sedangkan dalam kurikulum 2004 ini para
siswa dikondisikan dalam system semester dahulu pun, para murid hanya belajar
pada isi materi pelajaran belaka yakni menerima materi dari guru saja.
2. Landasan
pengembangan KBK antara lain:
d. Landasan
yuridis
Beberapa hal yang merupakan landasan
yuridis munculnya KBK yaitu :
·
UUD 1945 dan
perubahannya
·
Tap MPR No. IV/MPR/1999
tentang GBHN
·
Undang-undang no 20
tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
·
Undang-undang no 22
tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan peraturan pemerintah no 25 tahun
2000 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
e. Landasan
empiris
Beberapa hal
yang menjadi landasan empiris lahirnya KBK, yaitu :
·
Adanya berbagai
ketimpangan dalam kehidupan seperti, moral, ahlak, jati dri bangsa, social dan
politik, serta ekonomi.
·
Semakin terbatasnya
sumber daya dan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang layak
pada tingkat local nasional dan persaingan pada tingkat global.
·
Perkembangan IPTEK dan
dampaknya terhadap kehidupan.
·
Secara umum hasil
pendidikan kita belum memuaskan. Hal ini tercermin pada laporan beberapa
lembaga internasional berkenaan dengan taingkat daya saing SDM kita dengan
Negara-negara lain.
c. Landasan
teoritis
Pengembangan KBK
dilandasi oleh pertimbangan teoritis sebagai berikut: munculnya konstrutivisme
yang menganggap bahwa siswa belajar
melalui proses membangun ilmu pengetahuannya sendiri sehingga guru berperan
sebagai fasilitator yang memungkinkan
siswa dapat mnemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, atau sikap
sebagai target pencapaian belajar.
3. Kelebihan
diantaranya yaitu Mengembangkan pelejaran yang berpusat pada siswa/peserta
didik (student oriented). Peserta didik
dapat bergerak aktif secara fisik ketiaka belajar dengan memanfaatkan indra
secara seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam
proses bealajar,dan guru sebagai fasilitator.
Kelemahan yaitu Dalam kurikulum dan hasil belajar,
indikator sudah disusun, padahal indikator sebiaknya disusun oleh guru, karena
guru yang paling tentang kondisi peserta didik dan lingkungan. Dan Konsep KBK
Sering mengalam perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan
kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara
berkelanjutan.
B.
Kritik
dan Saran
Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu diharapkan kepada semua pembaca agar
memberi masukan maupun kritik demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar