Senin, 14 April 2014

kurikulum berbasis kompetensi (KBK)



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Kurikilum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar serta perberdayaan sumber daya pendidikan. Batasan tersebut menyiratkan bahwa dikembangan dengan tujuan agarpeserta didik (siswa) memperoleh kompetensi dan kecerdasan yang mampu dalam membangun identitas budaya dan bagsanya. Dalam arti melalui penerapan sekolah diharapkan memiliki kompetensi atau kemampuan akademik yang bak, keterampilan untuk menunjang tinggi hidup yang memadai pengembangan moral yang terpuji, pembentukan karakter yang kuat, kebiasaan hidup yang sehat, semangat kerja sama yang kompak dan apresiasi estetika yang tinggi terhadap dunia sekitar.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yaitu:
1.      Apa pengertian dari kurikulum KBK 2004 ?
2.      Apa landasan dari pengembangan kurikulum tersebut ?
3.      Apa keunggulan/kelebihan dari kelemahan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK 2004) ?
C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
4.      Untuk mengetahui Apa landasan dari pengembangan kurikulum tersebut.
5.      Untuk mengetahui Apa keunggulan/kelebihan dari kelemahan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK 2004).
6.       
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya (depdiknas, 2003). Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan system pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan dengan perubahan zaman.
Salah satu bentuk inovasi yang dikembangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melakukan inovasi  dibidang kurikulum. Kurikulum yang dikembangkan dikenal dengan nama kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan-kemampuan untuk melakukan kompetensi tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar yang diterapkan.
Kurikulum berbasis kompetensi KBK 2004 Adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak 2004 walau sudah ada sekolah yang menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkan. Secara materi kurikulum ini berbeda dari kurikulum 1994 perbedaannya hanya pada cara para murid belajar dikelas. Dalamkurikulum terdahulu para murid dikondisikan dengan system caturwulan. Sedangkan dalam kurikulum 2004 ini para siswa dikondisikan dalam system semester dahulu pun, para murid hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka yakni menerima materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004  ini  para murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTEK tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas meski sesungguhnya antar siswa saling berkompensi. Jadi disini guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam kegiatan dikelas , para siswa bukan objek, namun subjek.dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi tertentu. Mengacu pada pengertian tersebut dan juga untuk merespons terhadap keberadaan PP NO.25/2000, maka salah satu kegiatan yang perlu dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini depdiknas adalah menyusun standar nasional untuk seluruh mata pelajaran yang mencakup komponen-komponen:
1.      Standar kompetensi
2.      Kompotensi dasar
3.      Materi pokok
4.      Indikator pencapaian
Dari keempat komponen tersebut maka format kurikulum 2004 yang memuat standar kompetensi nasional mata pelajaran adalah seperti tampak pada standar kompentensi diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan ,sikap, dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari  suatu matapelajaran.

Ranah kompentensi yang terdapat dalam KBK antara lain:
1.      Kompetensi akademik (academic competency)
2.      Kompetensi kehidupan (life competency)
3.      Kompetensi karakter nasional (national character competency)
Untuk mencapai kompetensi tersebut maka pembelajaran ditekankan pada bagaimana siswa belajar tentang belajar (learning how to learn). KKBK itu sendiri cakupannya ialah standar kompetensi standar isi (content standard) dan standar penampilan (performance  standard).
Kompetensi dasarmerupakan jabaran dari standar kompetensi, adalah pengetahuan, sikap minimal yang harus dikuasi dan dapat diperagakan oleh siswa masing-masing standar kompetensi. Materi pokok atau materi pembelajaran yaitu pokok suatu bahan kajan yang dapat berupa bidang ajar, isi proses, keterampilan serta konteks keilmuan suatu mata pelajaran. Sedangkan indikator pencapaian dimaksudkan adalah kemampuan-kemampuan yang lebih spesifik yang dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilaiketuntasan belajar.
2.        Landasan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
Landasan pengembangan KBK antara lain:
a.       Landasan yuridis
Beberapa hal yang merupakan landasan yuridis munculnya KBK yaitu :
·         UUD 1945 dan perubahannya
·         Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN
·         Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
·         Undang-undang no 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan peraturan pemerintah no25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b.      Landasan empiris
Beberapa hal yang menjadi landasan empiris lahirnya KBK, yaitu :
·         Adanya berbagai ketimpangan dalam kehidupan seperti, moral, ahlak, jati dri bangsa, social dan politik, serta ekonomi.
·         Semakin terbatasnya sumber daya dan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang layak pada tingkat local nasional dan persaingan pada tingkat global.
·         Perkembangan IPTEK dan dampaknya terhadap kehidupan.
·         Secara umum hasil pendidikan kita belum memuaskan. Hal ini tercermin pada laporan beberapa lembaga internasional berkenaan dengan taingkat daya saing SDM kita dengan Negara-negara lain.
c.       Landasan teoritis
Pengembangan KBK dilandasi oleh pertimbangan teoritis sebagai berikut: munculnya konstrutivisme yang menganggap bahwa  siswa belajar melalui proses membangun ilmu pengetahuannya sendiri sehingga guru berperan sebagai fasilitator yang memungkinkan  siswa dapat mnemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, atau sikap sebagai target pencapaian belajar.
3.    kelebihan/ keunggulan serta kelemahan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK 2004) 
1.      Kelebihan/keunggulan:
·         Kompetensi peserta didik pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
·         KBK bersifat alamiah (kontekstual) karena berangkat berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan sunjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of knowlwledge).
·         Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari serta aspek-aspek kepribadian dapata dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
·         Mengembangkan pelejaran yang berpusat pada siswa/peserta didik (student oriented). Peserta  didik dapat bergerak aktif secara fisik ketiaka belajar dengan memanfaatkan indra secara seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses bealajar. Dengan demikian peserta dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar, belajar dengan mengamat dan menggabarkan serta belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut djabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
·         Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus yang sesuai dengan situasi dan kondisi disekolah/daerah masing-masing sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
·         Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajarn memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
·         Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasikemampuan secara optimal dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten.
·         Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
2.      Kelemahan:
·         Dalam kurikulum dan hasil belajar, indikator sudah disusun, padahal indikator sebiaknya disusun oleh guru, karena guru yang paling tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.
·         Konsep KBK Sering mengalam perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
·         Paradigm guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurukulum-kurikulum sebelumnya yang lebih pada teater oriented.
·         Memandang kompetensi sebagai entitas yang bersifat tunggal padahal kompetensi merupakan complex.









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Kuriklum berbasis kompetensi KBK 2004  Adalah kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak 2004 walau sudah ada sekolah yang menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkan. Secara materi kurikulum ini berbeda dari kurikulum 1994 perbedaannya hanya pada cara para murid belajar dikelas. Dalamkurikulum terdahulu para murid dikondisikan dengan system caturwulan. Sedangkan dalam kurikulum 2004 ini para siswa dikondisikan dalam system semester dahulu pun, para murid hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka yakni menerima materi dari guru saja.
2.      Landasan pengembangan KBK antara lain:
d.   Landasan yuridis
Beberapa hal yang merupakan landasan yuridis munculnya KBK yaitu :
·         UUD 1945 dan perubahannya
·         Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN
·         Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
·         Undang-undang no 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan peraturan pemerintah no 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
e.    Landasan empiris
Beberapa hal yang menjadi landasan empiris lahirnya KBK, yaitu :
·      Adanya berbagai ketimpangan dalam kehidupan seperti, moral, ahlak, jati dri bangsa, social dan politik, serta ekonomi.
·      Semakin terbatasnya sumber daya dan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang layak pada tingkat local nasional dan persaingan pada tingkat global.
·      Perkembangan IPTEK dan dampaknya terhadap kehidupan.
·      Secara umum hasil pendidikan kita belum memuaskan. Hal ini tercermin pada laporan beberapa lembaga internasional berkenaan dengan taingkat daya saing SDM kita dengan Negara-negara lain.
c.    Landasan teoritis
Pengembangan KBK dilandasi oleh pertimbangan teoritis sebagai berikut: munculnya konstrutivisme yang menganggap bahwa  siswa belajar melalui proses membangun ilmu pengetahuannya sendiri sehingga guru berperan sebagai fasilitator yang memungkinkan  siswa dapat mnemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, atau sikap sebagai target pencapaian belajar.
3.      Kelebihan diantaranya yaitu Mengembangkan pelejaran yang berpusat pada siswa/peserta didik (student oriented). Peserta  didik dapat bergerak aktif secara fisik ketiaka belajar dengan memanfaatkan indra secara seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses bealajar,dan guru sebagai fasilitator.
Kelemahan  yaitu Dalam kurikulum dan hasil belajar, indikator sudah disusun, padahal indikator sebiaknya disusun oleh guru, karena guru yang paling tentang kondisi peserta didik dan lingkungan. Dan Konsep KBK Sering mengalam perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
B.     Kritik dan Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu diharapkan kepada semua pembaca agar memberi masukan maupun kritik demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar